Mengatasi Cemas Selama Pandemi Corona - Sejak awal pemberitaan pasien dengan konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, perasaan cemas dan gelisah akan virus corona semakin meningkat Indonesia. Bagaimana tidak, yang semula bisa leluasa melakukan aktivitas di luar ruangan kini harus terbatas dan merasa diikuti oleh virus yang tidak terlihat.
Berjibaku Dengan Rasa Cemas
Rasa cemas adalah perasaan yang wajar dialami manusia. Rasa cemas adalah respon otak terhadap sesuatu masalah yang dihadapi. Namun seiring dengan jumlah kelonjakan kasus Covid-19 yang naik turun, kecemasan akan tidak dapat dipungkiri. Di awal merebaknya kasus Covid-19 saya menjadi salah satu orang yang mudah cemas saat menerima informasi tentang Covid-19.
Saya sendiri takut apabila menjadi pembawa virus corona, apalagi di rumah ada ibu yang memiliki riwayat penyakit penyerta sehingga rawan terhadap virus. Meski sudah menerapkan protocol kesehatan semaksimal mungkin, ada perasaan was-was setelah melakukan aktivitas di luar rumah.
Dampak buruk dari kecemasan ini cukup sering saya rasakan. Setiap kali rasa cemas itu muncul saya menjadi sulit untuk fokus mengerjakan sesuatu, sering mengalami gangguan tidur (insomnia), mudah tersinggung dan yang paling parah adalah GERD (asam lambung) gampang naik dan mengganggu aktivitas.
Kabar baiknya, kini vaksin corona telah tiba di Indonesia. Namun pemberian vaksin pada masyarakat Indonesia tentunya akan bertahap hingga beberapa tahun ke depan karena banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Dalam proses menunggu vaksinasi covid-19 yang digratiskan ini, kecemasan tentang Covid-19 masih terus ada. Tapi kecemasan tersebut harus dilawan dan perlu adanya pikiran yang jernih untuk menyikapinya. Jika tidak, tentunya akan berdampak buruk pada tubuh.
Cara Mengatasi Cemas Karena Pandemi Covid-19
Banyak berdoa dan Ibadah
Melatih diri untukk Berfikir secara sadar (mindfulness)
Menyibukkan diri dengan kegiatan bermanfaat di rumah
Baca Juga: 8 Cara Atasi Bosan di Rumah Selama Pandemi Covid-19
Fokus berbuat baik dan berbagi
Dengan memfokuskan diri pada hal-hal baik dan bermanfaat untuk orang lain dapat meminimalisir pikiran-pikiran negative. Berbuat baik kepada orang lain dapat dilakukan dengan cara berbagi sembako pada orang yang terdampak Covid-19, membagikan masker dan handsanitizer. Atau dengan memberikan support secara virtual pada orang dekat yang kesusahan.
Batasi penggunaan ponsel dan Batasi bacaan/ informasi terkaitvirus corona
Terlalu banyak mengonsumsi bacaan berkaitan virus corona dapat membawa dampak buruk. Untuk itu kita perlu menyaring informasi yang masuk. Memilih mana yang perlu dan tidak perlu. Sumber utamanya adalah penggunaan ponsel yang berlebihan. Membatasi penggunaan ponsel dan akses terhadap media social dapat mengontrol rasa cemas karena informasi Covid-19 yang bertebaran di mana-mana.
Menjalankan Gaya hidup Sehat
Konsultasi dengan Professional
Jika dirasa kecemasan tersebut cukup mengganggu dan semakin hari semakin memburuk, ada baiknya segera meminta bantuan pada ahlinya. Sekarang cukup mudah menemukannya melalui Halodoc yang dapat diakses melalui ponsel. Ada dokter maupun psikolog yang terbaik yang dapat membantu memberikan saran atau solusi yang terbaik.
Melalui aplikasi Halodoc yang dapat diunduh melalui Playstore / App Store, teman-teman dapat memilih untuk menghubungi dokter/psikolog melalu fitur contact doctor. Setelah memilih fitur chat dengan dokter, selanjutnya pilih spesifikasi dokter yang dibutuhkan seperti dokter umum, psikolog, kedokteran jiwa, dan sebagainya. setelah itu pilih siapa dokter yang ingin diajak konsultasi. Ada banyak dokter yang bisa membantu konsultasi dengan harga yang terjangkau. Jangan biarkan kecemasan mengganggu aktivitasmu.
Alhamdulillah selama Corona gw sibuk ngurus anak. Jadi gak musingin si Corona.
ReplyDeleteBanyak-banyak berdoa aja sama berfikir posive biar hati tentram dan damai.