Dear You....
Hallo mas A, apa kabar? Lama banget ya kita nggak ketemu, sudah beberapa tahun berlalu sejak saat itu. Ku harap kabarmu tetap baik di manapun kamu saat ini. Hahaha...
sejak aku memutuskan perpisahan itu, kamu blokir Facebookku dan setelahnya aku memilih menghapus nomormu dari kontakku. Bukan berarti aku sudah enggak
mau menjalin silaturahmi sama kamu? tapi see, siapa yang memilih memutus
pertemanan facebook duluan... dan aku tetap akan menyapa kok kalau
suatu saat kita bertemu. Tapi, sampai sekarang Tuhan tidak mempertemukan
kita, bukan?
Mungkin kita hanyalah dua orang yang saling berlari, lalu memilih untuk tidak kembali
Apa Kabar, Mas?
Maaf, aku nulis ini untuk challenge sama
teman-teman blogger. Gak apa, kan? Tenang, aku nggak akan pasang fotomu,kok. Eh, tapi kayaknya kamu juga nggak akan
baca.
Sibuk apa sekarang? Mendadak aku jadi pengen ketemu.. pengen cerita banyak hal.
Kabar
ibu gimana? masih sering kambuh kah darah tingginya? Kabar Mbak sama
ponakan-ponakanmu gimana? Apa kamu masih kerja di EO itu? Aku pengen ke tempat
ibu, sudah lama nggak dengar kabar beliau. Ah.. tapi yasudahlah, hanya
bisa mendoakan.
Rasanya rentetan kalimat itu ingin kucecar
ke kamu saat ketemu.. Udah ada penggantiku kah? Ku harap dia lebih betah
menghadapi kecuekanmu daripada aku yaa...
Oiya, kalau kamu masih
kerja di sana, jangan jadi bang toyib mulu. Pulanglah sering-sering buat ketemu ibu, jangan sering nggak tidur, biar tipesmu nggak
kambuh-kambuh terus. Kurangin rokoknya, banyakin istirahat, jangan main
Dota mulu waktu libur.
Aku baik-baik Saja
Aku pengen cerita, sekarang aku lagi suka sama
seseorang tapi.. hahaha dia sama cueknya kayak kamu. Ya
walaupun lebih parah kamu sih, masih bisa. Oiya, dia lahir bulan dan tahun yang
sama seperti kamu. beda 9 hari doang. Aku heran kok bisa dipertemukan
sama dia beberapa tahun setelah kamu pergi.. Atau jangan-jangan ini
akibat ulahku sendiri yang sering meminta pada Tuhan diberikan
kesabaran? sehingga Tuhan mempertemukanku dengan orang-orang sepertimu dan mungkin itu pula sampai saat ini aku masih sendiri (harus bersabar).
Meski
kamu nggak tanya, aku mau bilang kalau kabarku saat ini baik-baik saja.
Bahkan lebih baik dari saat bersamamu. Aku sudah menepati janjiku padamu untuk bertemu dengan banyak orang. Iya, aku bersyukur bisa bertemu
dengan orang-orang baru yang satu frekuensi. Aku mulai banyak menulis lagi. Aku kini sudah mulai belajar berani bertemu dan berbicara pada orang baru. .
Hey kamu,
aku
masih inget janji terakhir sebelum kita berpisah saat itu, kamu katanya
mau nemenin aku ke pantai waktu libur kerja. Tapi pada akhirnya aku
malah ke pantai sama orang lain. hahaha...
Oiya, masih inget kan kalau Gincu itu lipstik? hahah... jangan nanya ke Mbak lagi, nanti dikiranya kamu mau pake lipstik.
Maafkan Aku yang Dulu
Nggak tau kenapa, saat tema nulis surat ini aku malah ingetnya nulis buat kamu... Mau nulis buat diri sendiri juga sudah terlalu sering.
Eh iya, aku juga mau minta maaf..
Maaf aku memilih mengakhirinya,
maaf, aku belum bisa jadi teman dan partner yang baik waktu itu
maaf aku masih kekanak-kanakan yang selalu menuntut pertemuan denganmu
Maaf aku dulu nggak berani bertemu banyak orang walau kamu minta untuk belajar pelan-pelan
maaf aku belum bisa memahami pekerjaanmu yang waktu itu. Saat kamu kerja jamku tidur, begitu juga sebaliknya.
Maaf waktu itu aku terlalu nyaman sama duniaku dan mengabaikan dunia luar yang bisa membuatku berkembang
maaf, aku nggak nuruti nasehat-nasehatmu waktu itu
Terima Kasih pernah Bersamaku
Hey kamu,
Terima
kasih... meski kamu bukan orang yang paling membekas dalam kisah
asmaraku, tapi aku bersyukur beberapa tahun pernah bersamamu. Sekarang
aku mulai memberanikan diri bertemu orang lain, mencoba berbicara dan
bercerita lewat tulisan-tulisan ini. Bukan lagi tulisan-tulisan yang
hanya kukirimkan padamu dulu.
Terima kasih, mengenalmu sejak jaman SMA, yang sangat detail mengomentari setiap penampilanku..tapi aku nggak pernah percaya diri. Terima kasih atas pertemuan-pertemuan yang pernah kamu sempatkan waktu itu. Terima kasih saat libur kerja menyempatkan diri mengantarku belanja bahan dagangan.
Terima
kasih pernah jadi salah satu kisahku, Semoga kamu sehat selalu di
manapun kamu berada dan bahagia bersama orang yang lebih menyayangimu.
Salam hangat dariku
Yang masih ingin menjalin pertemanan denganmu
=====================
Fyuuuh.. nulis surat terbuka ternyata agak malu-maluin, yaa... Tapi berhubung temanya nulis surat, akhirnya bisa juga nulis ini.
Tulisan Ini disertakan dalam kegiatan Nulis Bareng Ning Blogger Suroboyo
Edisi November 2020 Minggu Ke-3
tema: Surat Untuk Seseorang
setiap orang spesial yang melintas dalam hidup kita selalu menyisakan banyak cerita. semangat Ria. semoga mendapatkan yang terbaik.
ReplyDeletei pray for your future , u deserve someone better than him . Well at least , we can learn something from memories neither ot bad or good right :)
ReplyDeletepelukkkkk mbak Riaaa uwwwwww, jadi kangen pengen nulis begini jugak mbak.. dududu, semoga mas A baca ini deh, aku yakin dia juga merindukan mbak Ria. cuma gengsi aja, hihihi
ReplyDeletepokoknya doaku yang terbaik buat mbak Ria deh