Saat pasangan Selingkuh, Siapa yang salah? - Sungguh pembahasan yang berat kali ini. Akhir-akhir ini kata selingkuh, perselingkuhan rupanya sedang naik daun. di beberapa kanal Media sosial, banyak bertebaran konten-konten yang viral terkait isu satu ini.
seperti beberapa waktu lalu, kasus wanita yang suaminya direbut pelakor, yang cukup ramai hingga menyeret sebuah brand kendaran. yaudahlah, nggak perlu dibahas.
Menuliskan tema ini sebenarnya cukup membuat saya deg-degan. pasalnya, saya mengalami pengalaman tersendiri tentang perselingkuhan. Bukan saya selingkuh atau diselingkuhi, tapi sesuatu yang nggak bisa saya ceritalan lebih lanjut.
yasudah, demi memenuhi challenge dari Ning Bloger Surabaya yang mengharuskan saya meuliskan tentang selingkuh. wkwkw.
Pengertian Selingkuh menurut KBBI ada 3 yaitu:
- a suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong
- a suka menggelapkan uang; korup
- a suka menyeleweng
Tidak ada yang benar mengenai selingkuh, berhianat dan dihianati adalah satu paket saat selingkuh terjadi. Ada beberapa faktor atau sebab yang mendasari seseorang berselingkuh, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
Fakltor Eksternal
Faktor eksternal dalam perselingkuhan merupakan faktor yang asalnya dari luar diri sendiri/ dari luar hubungan dua individu, entah pacar atau suami-istri.
Pengaruh orang lain
Orang bisa melakukan selingkuh atas pengaruh orang lain dan tidak sepenuhnya berasal dari dalam diri sendiri. Biasanya seperti ini hanya untuk melakukan pembuktian atau supaya dibilang keren menurut orang lain.
Faktor ekonomi
Berdasarkan pengalaman orang yang saya ketahui secara langsung (melalui sinetron Indosiar juga sih XD), faktor ekonomi juga bisa menjadi salah satu pemicu orang berselingkuh. Kurang terpenuhinya kebutuhan ekonomi, membuat seseorang mencari jalan pintas mau jadi selingkuhan/pacar gelap/pelakor/pebinor.
Faktor Internal
faktor internal yang memicu munculnya perselingkuhan berasal dari pasangan itu sendiri. faktor tersebut antara lain:
Komunikasi
hilangnya rasa cinta
kurang jujur terhadap pasangan
ketidakpuasan terhadap pasangan
memang bakat
Masih kekanak-kanakan/belum dewasa
bosan
Baca Juga:
Ngomongin soal selingkuh tentunya nggak bisa langsng menyalahkan salah satu pihak ya. kalau dari sisi orang yang belum menikah, melihat pasangan selingkuh itu bisa jadi perkara yang gampang, bisa putus kapan saja karena belum terikat. Tapi jika sudah menikah pasti harus menemukan salah satu alasannya.
Menurut saya, menurut saya lho ini, kalau ada yang selingkuh yang patut dipersilakan BELUM TENTU Si PELAKU Selingkuh. belum tentu lho ya.. Bukan berarti membela si pelaku ya, tapi kita harus runut dulu asal-muasal kenapa si pelaku ini melakukannya.
Contoh:
Si Fulan menikah dengan Tukiyem. Setelah beberapa tahun Fulan berselingkuh.
Orang awam akan menyalahkan si Fulan, tapi ketika melihat lebih dekat, ternyata si Tukiyem ini bukanlah istri yang baik. Dalam artian sikapnya selalu kasar terhadap si Fulan, selalu mengomel, dan tidak dapat melayani dengan baik.
Kenapa tidak dikomunikasikan? Si Tukiyem orang yang pemarah, mau menang sendiri dan enggan mendengarkan si Fulan. Lama-lama si Fulan jengah.
Dalam kasus seperti ini saya berpendapat tidak bisa menyalahkan Fulan secara keseluruhan.
Tapi, akan beda lagi jika kasusnya adalah si Fulan/Tukiyem berhubungan dengan orang lain karena merasa bertemu orang yang lebih cantik/tampan. Kalau yang seperti ini jelas yang salah si pelaku Selingkuh.
Lantas Siapa yang salah?
Berdasarkan opini saya di atas, menentukan siapa yang salah saat pasangan selingkuh harus dilihat lagi berdasarkan alasan atau faktor yang melatarbelakanginya. Sehingga dapat menemukan siapa yang patut disalahkan.
Naudzubillah himin dzalik, semoga kita semua dijauhkan dari pelaku ataupun korban perselingkuhan. Senantiasa terhindar dan pandai merawat cinta.
Artikel ini disertakan dalam Challenge 'Nulis Blog Bareng Ning Blogger Surabaya'
Edisi Juli Minggu 3
Post a Comment
Post a Comment