Enam bulan lalu mungkin kita tidak pernah membayangkan bahwa Alat Perlindungan Diri (APD) akan sangat dibutuhkan saat berkegiatan. Salah satu bentuk APD adalah masker yang akhir-akhir ini cukup populer diburu masyarakat.
Sejak merebaknya virus corona, masker sangat dibutuhkan untuk melindungi hidung dan mulut dari percikan droplet (air ludah) yang biasa keluar saat seseorang bersin, batuk atau mengobrol dalam jarak dekat. Melalui percikan droplet adalah satu cara penularan virus korona.
Setidaknya ada dua jenis masker yang saya ketahui, yaitu masker medis
• Masker medis
Masker medis biasanya adalah masker sekali pakai yang digunakan oleh tenaga medis saat melakukan kontak dengan pasien. Masker ini disebut juga dengan masker bedah. Namun masker jenis ini juga banyak digunakan masyarakat umum. Dulu, sebelum virus corona merebak, masker medis sangat mudah didapatkan dengan harga 30.000-50.000 setiap boxnya (berisi 50pcs). Selain itu, ada juga jenis masker N95 yang dipercaya memiliki tingkat Perlindungan lebih tinggi.
• Masker non medis (masker kain)
Masker non medis ini adalah masker selain medis yang lebih umum dijumpai di masyarakat. Masker nonmedis biasanya berupa masker kain yang dibuat secara massal. Umumnya kita menggunakan masker non medis saat bepergian atau berkendara motor.
Penimbun Masker dan Oknum Nakal Penjual Masker
Penyebaran virus korona yang sangat cepat menyebabkan kebutuhan masker meningkat. Awal sebaran COVID-19 di Wuhan saja, masker medis di Indonesia mulai mengalami keterbatasan stok.
Januari lalu, sediaan masker bedah saya habis. Sat mencari di apotik tempat biasa membeli, ternyata sudah kosong stoknya.
"habis mbak, banyak diborong orang katanya mau disumbangkan ke Cina sana lho"
Mencari di tempat lain pun hasilnya nihil. Mencari di gerai offline tidak menemukan, saya mencari di marketplace. Betapa kagetya, yang saya jumpai justru harganya sudah melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi... (jangan baca sambil nyanyi, ya!).
Bagaiman tidak, jika biasanya masker medis seharga 30.000 - 50000 setiap kotaknya, saat itu harganya mencapai mencapai 5xlipat. Begitu pasien terinveksi COVID-19 di Indonesia diumumkan, harga medis semakin melejit tembus 10x lipat harga awal setiap boxnya.
- Masyarakat menimbun masker untuk mendapatkan keuntungan
Langkanya masker medis disebabkan oleh adanya kebutuhan yang meningkat, jumlah produksi tidak memadai dan oknum-oknum penimbun masker yang berusaha mencari keuntungan di tengah kesusahan. Beberapa kali saya menonton berita penggrebekan gudang penimbun masker.
- Adanya kecurangan
Ada oknum bakal yang melakukan kecurangan terhadap penjualan masker. Merek mengiming-imingi penjualan dengan harga murah (harga normal) yang menarik pembeli untuk membeli dengan jumlah banyak. Setelah transfer penjual tersebut menghilang tanpa jejak. Terakhir saya tahu, ada yang sampai tertipu puluhan juta.
Ada pula yang mengirimkan kardus kosong/ kardus berisi batu kepada pembeli. Sungguh miris
- Video masker yang diinjak-injak nggak steril
Entah saya lupa mendapat video dari akun mana, kemudian saya unggah ulang di Twitter. Ada video yang menunjukkan gudang pengepakan masker yang menurut saya sungguh sangat tidak steril. Ada yang diduduki, ada yang diinjak, bahkan pengemasannya tidak menjamin standar kebersihan.
Pada akhirnya, pemerintah memberikan pengumuman untuk setiap warga harus menggunakan masker saat bepergian. Tidak harus masker medis, boleh masker kain.
Masker sebagai Tren Fashion 2020
Bukan orang Indonesia namanya kalau tidak cepat menyesuaikan keadaan. Langkanya masker medis beberapa waktu lalu dan anjuran pemerintah yang mewajibkan penduduk menggunakan masker (boleh masker kain) membuat warga berburu masker kain sebagai alternatif.
Dengan harga yang terjangkau dan bisa dicuci beberapa kali, masker kain cukup diminati.
Meski masker kain memiliki tingkat perlindungan tidak sebaik masker medis atau N95, tapi setidaknya masker kain masih bisa melindungi hidung dan mulut dari partikel kuman dan dorplet.
Inovasi design masker kain kemudian bermunculan, berseliweran di linimasa menghiasi media sosial. Saya coba mengumpulkan beberapa masker kreasi masker kain yang saya lihat.
1. Masker Renda
kreativitas mbuat masker kain berhias renda yang menarik perhatian. Dilansir dari liputan6.com, masker Renda yang mirip renda Bra ini cukup digemari di Jepang.
Masker kain renda yang mirip Bra |
2. Masker kain polos dan motif
Masker kain biasa yang dibuat dari berbagai jenis kain mulai dari katun, Spoundbound, vaping, katun kaos,hingga spandex
3. Kerudung plus masker
Jenis ini tidak terlalu baru, karena lebih mirip hijab dilengkapo cadar/niqab bagi wanita muslim.
Yang ini sungguh menggebrak dunia perweddingan. Wkwkw. Rias pengantin wanita dengan menggunakan masker.
Sepertinya Tren masker sebagai pelengkap fashion 2020 akan booming hingga beberapa waktu ke depan. Tapi dari beberapa varian masker kain yang saya sebut di atas, saya lebih memilih masker kain polos Kalau kalian lebih pilih mana?
Post a Comment
Post a Comment