Setelah mengenal COVID-19 pada
tulisan sebelumnya, kali ini saya ingin mennceritakan dampak atau pengaruh
COVID-19 terhadap kehidupan Merebaknya virus korona tak bisa dipungkiri telah merubah
tatanan kehidupan sehari-hari. Merubah rutiitas yang sudah sekian puluhan tahun
dilakukan. Sebagian orang mulai mematuhi imbauan yang dianjurkan sesuai protocol
covid-19 untuk #dirumahaja seperti bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah
(LFH) Meski di luar sana masih bnayak yang melakukan aktifitas seperti biasa.
Nyatanya, pengaruh COVID-19 cukup kentara di berbagai aspek.
Pengaruh Covid -19 terhadap kehidupan Masyarakat
Imbauan Khas Bahasa Surabaya yang saya temui di jalan |
Imbauan pemerintah untuk melakukan Physical distancing (Pembatasan Fisik) dan Social Dintancing (pembatasan sosial) dengan #dirumah aja membuat kehidupan terpuruk. Di minggu Pertama semua masih terlihat baik-baik saja. Semakin ke sini saya semakin banyak melihat, membaca maupun mendengar langsung bagaimana COVID-19 sangat merubah perilaku masyarakat di sector-sektor berikut.
Pengaruh COVID-19 terhadap Ekonomi
Pasar Blauran Surabaya yang tampak lengang |
·
Pedagang kecil maupun retail mulai merasakan
penurunan pendapatan
·
Mall-mall mulai sepi pengunjung
·
Harga sayur dan kebutuhan pokok mulai merangkak
naik
·
Beberapa karyawan perusahaan terancam dirumahkan
bahkan ada yang telah di PHK
·
Ojek Daring mengalami kesulitan mendapat order
Pengaruh COVID-19 terhadap Pendidikan
· Murid-murid dan mahasiswa melakukan belajar dari rumah sejak Maret 2020
Saya yang
mengajar les Privat siswa kelas 6 SD
sangat merasakan bagaimana pembelajaran yang biasa dilakukan dengan tatap muka
langsung berubah menjadi kegiatan individual mengisi tugas daring.
·
Siswa dan tenaga pendidik semakin akrab
dengan teknologi
Bagi tenaga
didik yang senior, mengajar secara daring mungkin terasa menyulitkan karena
berkaitan dengan kemampuan mengoperasikan teknologi kini harus belajar demi
pembelajaran kepada siswa. Siswa semakin mengenal pembelajaran daring dengan
memanfaatkan google classroom, Microsoft Sway, Google Form, dan aplikasi Zoom,
dan sebagainya.
·
Pertama kali dalam Sejarah, Skripsi bagi
mahasiswa ditiadakan
Mungkin belum
banyak kampus yang menerapkan ini, tapi di Kota Saya, kampus UNESA (Universitas
Negeri Surabaya) mengganti Skripsi mahasiswa semester ini dengan tugas ilmiah
saja dan nilai tugas ilmiah tersebut kemudian dikonversikan ke dalama nilai
skripsi.
Pengaruh COVID-19 terhadap aspek Sosial
·
Mulai berkurangnya aktivitas soial seperti
kumpul-kumpul dan kegiatan yang menghadirkan banyak orang banyak
·
Ada orang yang dengan egois menyimpan
kebutuhan-kebutuhan untuk hajat orang banyak demi keuntungan pribadi
·
Banyak dibuka donasi untuk untuk disumbangkan demi meringankan beban masyarakat
terdampak COVID-19
·
Beberapa tempat wisata dan pelayanan public ditutup
Selain itu, jalanan yang semula cukup ramai kini menjadi
lebih lengang, udara semakin bersih karena berkulangnya polusi asap kendaraan. Bencana memang selalu membawa dampak positif
dan negatif.
Baca juga:
Baca juga:
Pengaruh Covid 19 terhadap diri sendiri
Hal yang paling kentara selama
pandemic ini bagi saya pribadi adalah masalah financial. Terasa sekali anjloknya. Ehe.. tapi tetap harus
disyukuri berapapun pendapatannya. Iya, orderan jadi nggak seperti biasanya,
karena saya tahu orang-orang akan memilih membeli kebutuhan lain yang lebih penting. Kalau ingin tahu saya jual
apa, bisa klik di sini dan di sini. (sekalian promo sedikit ya, siapa tahu ada
yang tertarik XD)
Selain itu ada beberapa hal yang
mengubah kebiasaan saya .
1.
Jadi
sering mandi
Asli ini saya
jadi sering mandi. Sehari bisa 3-4 kali. Saya sendiri jadi sedikit was-was
sehingga sebisa mungkin menjaga kebersihan diri. Meski pada awalnya dibilang
berlebihan tapi ini demi keselamatan diri.
2.
Tidak
keluar rumah lebih dari dua km
Sebagai orang
dengan kepribadian introver dan telah menjalankan bekerja dari rumah sejak bertahun-tahun lalu, berdiam
diri di rumah adalah hal yang biasa. Namun bedanya, biasanya saya akan keluar
rumah ketika merasa bosan atau jenuh untuk sekadar jalan-jalan keliling kota,
naik kereta pulang ke desa yang hanya 3 jam dari Surabaya. Namun sejak COVID-19
saya jadi nggak pernah keluar rumah untuk jarak jauh. Saya keluar hanya untuk
ke ekspedisi dan pasar yang tidak jauh dari rumah.
3.
Lebih
produktif di rumah
Lebih sering di
rumah membuat saya berusaha untuk lebih produktif memanfaatkan waktu selain
menyelesaikan pekerjaan, biar nggak scroll-scroll HP mulu dan mengatasi tingkat
kejenuhan yang tinggi. Nanti akan saya tulis di postingan selanjutnya berkaitan
dengan produktif di rumah.
Nah, itu saja sih yang bisa saya
ceritakan tentang dampak COVID-19 terhadap kehidupan yang saya lihat dan saya rasakan sendiri.
Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada lapisan masyarakat. Semoga pandemic
ini segera berlalu dan kita semua bisa melewati dengan hati yang ikhlas dan berlapang dada. Stay Safe ya, teman-teman!
Salam kenal dari Surabaya, mbak. Sedih juga melihat beberapa pasar dan pusat perbelanjaan sepi. Yang saya ingat adalah para pedagang yang pasti pendapatannya menurun. Semoga wabah ini segera berlalu. aamiin
ReplyDeleteSalam kenal juga, mbk Maria. Iya, jalanan jadi sepi. Apalagi sebentar lagi PSBB diberlakukan. Amiin.. Amiin mbak, semoga segera kembali seperti sediakala.
Delete