Momen hari Raya Idul Fitri masa kecil hinga remaja banyak saya habiskan di Madiun, kampung halaman ibu dan menyisakan
banyak kenangan. Mendekati hari lebaran seperti ini, dulu almarhumah mbah putri akan
sangat sibuk menyiapkan banyak jajanan tradisional dan kesemuanya buatan
sendiri. Kini, hanya kerinduan akan masa-masa tersebut datang setiap kali
lebaran tiba.
Beliau selalu berkata, meski
banyak jajan modern tapi beliau akan membuat makanan yang mulai banyak
ditinggalkan orang. Supaya ketika anak cucu dan saudara lainnya datang, masih
merasakan nikmatnya momen hari raya idul fitri di desa dengan makanan “ndesonya”.
Dan beliau penuhi itu sampai akhir hidupnya.
Semenjak mbah putri meningal, memang ada Bupuh yang suka membuat jajanan seperti ini. tapi, rasanya beda. Sedangkan ketika mudik di Kediri, mbah dari bapak tidak lagi membuat makanan-makanan ini karena faktor usia.
Semenjak mbah putri meningal, memang ada Bupuh yang suka membuat jajanan seperti ini. tapi, rasanya beda. Sedangkan ketika mudik di Kediri, mbah dari bapak tidak lagi membuat makanan-makanan ini karena faktor usia.
Berikut jajanan dan makanan lebaran yang dulu selalu dibuat almarhumah mbah:
1. Jenang Gula
Jenang gula ini
terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Sebagian besar daerah di Jawa Timur
mengenal jenang ini. Sedangkan di daerah lain ada yang menyebutnya jenang dodol.
2. Jadah / tetel
Jadah/tetel
terbuat dari beras ketan putih yang dicampur dengan parutan kelapa. Proses pemasakannya
cukup lama. Kemudian setelah dikukus tetel ini harus ditumbuk dengan alu
(seingat saya dulu proses pemasakannya begitu) sampai benar-benar lumer.
Jadah enak
disajikan langsung, maupun dimakan setelag digoreng (jadah goreng)
3. Wajik
image : google |
4. Tape Ketan
image by google |
5. Madu Mongso
Madu mongso Khas Madiun |
6. Kripik Gadung
image: google |
7. Kerupuk Puli
Kerupuk puli
merupakan kerupuk yang terbuat dari nasi (basanya nasi sisa yang belum basi). Dikukus
kembali dengan obat yang disebut obat puli biasanya berwarna kuning. Diberi bumbu
garam dan bawang. Mbah dulu selalu membuat sendiri dan rasanya lebih enak
daripada yang beli di pasar.
8. Pecel
Yang satu ini bukan jajan sih, tapi makanan berat. hihi... Siapa yang tak
kenal pecel? Makanan khas Madiun satu ini tentu menjadi primadona untuk
rumah-rumah di Madiun saat lebaran. Mbah selalu menyiapkan pecel (ya karena
dulu mbah juga penjual pecel sih) dengan alas an supaya keponakan-keponakan
serta cucu-cucu keponakan beliau yang datang dari luar kota bisa mencicipi
pecel buatannya.
Nah itu tadi
jajanan tradisional yang dulu selalu disiapkan oleh almarhumah
Mbah di Madiun. Namun, selain itu biasanya masih ada jajanan-jajanan lain yang umum
seperti roti kaleng, permen dan kerupuk-kerupuk yang umum dijual lainnya. Kalau
di daerah kalian bagaiamana? Cerita dong di kolom komentar.hihihi..
Post a Comment
Post a Comment