Alhamdulillah sudah masuk
bulan Ramadhan lagi. Bulan istimewa yang dinanti-nanti, bulan di mana segala pahala
dilipat gandakan. Tapi memasuki bulan ramadhan, tentunya banyak sekali hal
menarik yang bisa dibicarakan. Mulai buka puasa sendiri, ngabuburit, dan rencana untuk buka bersama dengan teman maupun
keluarga. (
Ngabuburit
Ngabuburit bagi saya tidak harus pergi keluar rumah tatkala menunggu adzan maghrib. Saat ngabuburit saya lebih suka berdiam diri di rumah,
sambil melakukan hal-hal yang biasa dilakukan, seperti menyiapkan takjilan
berbuka, menyelesaikan pekerjaan, ataupun membaca buku (kalau mood lagi bagus).
Pernah juga sih, ngabuburit dengan keliling daerah dekat
rumah. Biasanya banyak penjaja takjilan di sepanjang jalan besar. Biasanya buka
mulai jam 3 sampai menjelang maghrib. Mulai penjual es, gorengan, hingga
lauk-pauk.
Memaknai buka bersama sebagai ajang silaturahmi
Beberapa tahun lalu saat masih kuliah ajakan dan acara untuk berbuka bersama masih banyak
berdatangan, mulai temen SD, SMP, SMA, himpunan mahasiswa, temen seangkatan
kuliah, temen deket kuliah, temen KKN,
temen rumah, temen komunitas, temen naik bemo, dan masih banyak lagi. Kalau dihitung
– hitung hamper tiap hari bisa buka bersama di luar. Sampai-sampai jarang
sekali buka puasa di rumah. Selain itu juga sangat menguras kantong. Heheheu…
Tapi dibalik itu, saya memaknai buka bersama sebagai ajang
silaturahmi. Kalau ada ajakan buber dan kebetulan saya bisa, pasti datang. Karena
memang momen langka berkumpul teman-teman yang sudah jarang ditemui.
Bertemu teman lama, ketawa-ketiwi menceritakan momen-momen
masa lalu yang memalukan adalah hal yang biasa dilakukan. Hubungan yang sudah
lama renggang bisa terjalin kembali, termasuk hubungan dengan mantan , eh..
pada saat acara buka puasa.
Buka bersama hanya Sebatas Wacana
bersama teman-teman kuliah |
Semenjak lulus kuliah, ajakan untuk buka puasa bersama mulai
berkurang. Karena kesibukan masing-masing dan teman-teman yang mulai sibuk
dengan kehidupan di tempat baru, mengurus keluarga karena banyak yang sudah
menikah. Bahkan di WA Group ada yang berkoar-koar. “nggak ada buber ta rek?” “ayo
buber” banyak sekali sahutan mengiyakan, namun seperti tahun lalu, rencana
buber tersebut hanya sekadar wacana sajasampai puasa berakhir, menentukan
tanggal tak kunjung bertemu
Saya sih orangnya manut
mawon, kalau jadi bumi jhbber ya monggo, kalau nggak jadi ya alhamdulilaah (tidak
menguras kantong) wkwkw.. maaf bukannya pelit, tapi hemat demi tabungan
nikah. Tapi kalau kalian memang terbatas masalah dana, jangan dipaksakan
ya,,
Momen buka puasa
bersama kadang menjadi momen yang paling dirindukan, namun jangan lupa dengan tujuan
adanya bulan ramadhan itu sendiri. Yang terpenting adalah focus ibadahnya. Bagaimana
dengan momen buka puasa bersama teman-teman?
Sudah ada wacana bukber, tapi semoga aja gak banyak yang ngajak. Dompet bengkak sih... wkwkwk
ReplyDeletemampir balik ya mba
Hihihi iya sih mbaa.. .Enak buka di rumah, tapi kadang gak enakan kalau ada yang ngajak. Terimakasih sudah mampir :)
Delete