“aku kok nggak bisa nabung ya?”
Tips mengelola Keuangan UMKM - Saya banyak mendengar keluhan seperti itu dari teman-teman pelaku usaha yang baru saja memulai usahanya ,bisa dibilang saya sendiri pernah mengalaminya. Walaupun saat ini bisnis saya stabil, setidaknya saya masih bisa menyisihkan sedikit keuntungan dari setiap penjualan.Sebenarnya, kesalahannya bukan pada nggak bisa nabungnya, tapi terletak pada kontrol diri dalam membeli-beli barang yang tidak seberapa diperlukan. apalgi produk saya adalah produksi sendiri, di mana produksi, foto produk, pengiriman hingga pencatatan saya lakukan sendiri.
Duh kayak udah ahli ngatur keuangan aja, padahal ya masih belajar. Mengelola keuangan pribadi aja masih belum bener, gimana nanti ngurus keuangan rumah tangga. Heheh... nggak apa sih sih masih belajar, nggak ada kata terlambat untuk belajar.
Tips Mengelola Keuangan Untuk Pelaku Usaha / UMKM
1.
Langsung
pisahkan uang modal dan untung
2.
Pisahkan
tabungan bisnis dan pribadi
memisahkan tabungan bisnis dan pribadi, bagi saya penting supaya keuangan nggak kacau. |
3.
Hindari
membeli kebutuhan yang nggak penting dan tahan diri agar tidak hidup konsumtif
Oiya karena waktu itu saya memulai
bisnis saat masih kuliah, tentu kebutuhan jajan dan jalan-jalan sama
teman-teman paling banyak. Sampai sekarang pun kalau dihitung, pengeluaran
konsumsi memang paling banyak tiap bulannya. Dasar doyan jajan! Untungnya, saya
nggak update masalah fashion,
bisa dibilang model baju ya itu-itu aja. Beli baju pun setahun bisa dihitung
jari dan tentunya yang 100ribu dapet 3 dong.. untung aja badan saya
mungil, jadi beli bajunya banyak yang murah karena ukuran anak SD pun muat. Hihihi… nggak papa murah, yang
penting saya nyaman pakainya.
4. Catat pemasukan dan pengeluaran secara rutin dengan membuat pembukuan mini
Hal yang
biasanya banyak dikeluhkan oleh pelaku bisnis adalah malasnya membuat pembukuan transaksi , asal dapat untung dan balik
modal udah nggak ada pencatatan rutin. Yang penting muter aja. Padahal pencatatan
transaksi bisa jadi tolak ukur sejauh mana perkembangan bisnis kita setiap
bulannya.
Pencatatan rutin penting kedepannya kalau kalian ingin melakukan peminjaman modal di bank atau tempat permodalan lainnya.Karena, biasanya pemberi pinjaman modal akan meminta laporan keuangan/transaksi sebagai bukti bahwa bisnis kamu berjalan dengan baik.
Nanti akan saya coba tulis cara membuat laporan keuangan sederhana yang pernah saya pelajari
waktu duduk di bangku SMA yang saat ini saya coba terapkan di bisnis. Bersyukur juga pernah belajar akuntansi jaman
SMA, jadi agak berguna. Hehhehe
Dulu di awal
memulai bisnis, setiap keuntungan yang saya peroleh, saya tambahkan sebagai
modal untuk membeli bahan lagi. Waktu itu bisnis masih baru, saya masih
semangat-semangatnya. Sehingga dalam beberapa saat modal saya sudah lumayan. Sekarang
tinggal ambil keuntungannya saja.
Nah, itu tadi tips singkat yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi mengelola keuangan saya yang terus belajar sampai saat ini. Karena jujur, mengelola keuanganitu agak susah. Melakukan pencatatan ini itu emang berat di awal, tapi kalau udah biasa kita jadi tahu seberapa besar perkembangan bisnis kita setiap bulan. Oiya, kalau mau lihat catalog jualan saya bisa di instagram lebih lengkap.
5. Keuntungan yang sedikit bisa dipisahkan
untuk menambah modal sedikit-demi sedikit.
Dulu di awal
memulai bisnis, setiap keuntungan yang saya peroleh, saya tambahkan sebagai
modal untuk membeli bahan lagi. Waktu itu bisnis masih baru, saya masih
semangat-semangatnya. Sehingga dalam beberapa saat modal saya sudah lumayan. Sekarang
tinggal ambil keuntungannya saja.Nah, itu tadi tips singkat yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi mengelola keuangan saya yang terus belajar sampai saat ini. Karena jujur, mengelola keuanganitu agak susah. Melakukan pencatatan ini itu emang berat di awal, tapi kalau udah biasa kita jadi tahu seberapa besar perkembangan bisnis kita setiap bulan. Oiya, kalau mau lihat catalog jualan saya bisa di instagram lebih lengkap.
Post a Comment
Post a Comment