Sebagai warga Surabaya yang tempat
tinggalnya jauh diujung barat, aku termasuk orang yang jarang mengunjungi Ekowisata
Mangrove yang letaknya di ujung Timur. Sekiranya terakhir ke tempat ini
sekitar 3 tahun silam. Karena perjalannnanya
yang memakan waktu hampir 1 jam dari
rumah.
Ekowisata Mangrove, merupakan
salah satu area konservasi hutan bakau yang terletak di ujung Timur kota
Surabaya. Ekowisata Mangrove ini dibuka untuk umum sejak tahun 2010. Sampai saat
ini pun masih terus dikembangkan pembangunannya.
Bulan Februari ini, aku
meluangkan waktu main ke sana bersama teman-teman rumah. Saking lamanya udah
nggak kesana, pas libur imlek kemarin kaget dong udah banyak banget perubahannya. Semakin
Sejuk.
Akses
lokasi dan Harga Tiket Masuk Ekowisata Mangrove
Ekowisata Mangrove terletak di
Jalan Wnorejo Timur, Rungkut , Surabaya. Untuk akses lokasinya bisa ditempuh
dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda 4 . untuk akses kendaraan umum
saat ini belum ada yang benar-benar menjangkau tempat ini. Selain di Wonorejo,
ada satu lagi hutan Mangrove yang baru dibuka di Gunung Anyar, Surabaya.
Kini, berkunjung ke Ekowisata
Mangrove Wonorejo tidak dikenakan tiket masuk, alias Gratisss…. warga Surabaya apalagi
aku, tentunya suka dong yang gratis-gratis seperti memandang wajahmu yang
juga gratis. Sekitar tiga tahun lalu sempat ada tiket berbayar sebesar 2000
rupiah, dengan tarif parkir motor 3000
rupiah. Namun kini tarif parkir motor dinaikkan 5000 (sakjane yo podo wae, parkir mundak tapi mlebu gratis )
Yang berubah dari tempat ini
adalah, tempat parkir motor dan mobil di Area 1 yang langsung bersebrangan
dengan MIC (Mangrove Information Center),
yaitu kantor informasi yang berkaitan dengan konservasi dan pengembangan
Ekowisata Mangrove.
Area Jogging Track / Taman Mangrove dan Spot Swafoto
Ekowisata Mangrove Wonorejo
Surabaya merupakan kawasan konservasi , selain itu tempat ini juga dikonsep
menjadi tempat wisata yang edukatif untuk anak-anak. Dilengkapi dengan Jogging
Track, Spot Foto Bambu, Spot Foto Payung.
Ada banyak papan petunjuk yang akan mengarahkan pengunjung ke Area Jogging Track (area lama) yang mengharuskan jalan sejauh 200 m dari tempat parkir . Begitu memasuki area kita dapat berswafoto di jalanan yang terbuat dari kayu yang di kiri-kanannya dikelilingi oleh ribuan pohon Mangrove dari berbagai jenis.
jangan lupa buang mantan, eh sampah pada tempatnya |
Selain terdapat pohon mangrove,
kalau kita beruntung bisa bertemu berbagai jenis burung yang memang hidup di
area mangrove, ada monyet liar, kepiting mangrove dan hewan reptil seperti
nyambik yang kemarin berhasil aku temui.
Perjalanan dari ujung ke ujung memakan waktu 30 menit bolak-balik, tentunya jika tidak berhenti-berhenti sambil berswafoto
Selain sebagai tempat rekreasi
yang murah, ekowisata mangrove ini merupakan tempat yang edukatif untuk anak yang ingin
belajar mengenal berbagai jenis tanaman mangrove. Karena di setiap pohonnya
juga tertempel nama dari jenis-jenis tanaman mangrovenya.
Selain berswafoto di area Jogging
Track, pengunjung juga dapat menikmati perjalanan menyusuri sungai dan membelah
hutan bakau sepanjang 5km menuju dermaga/pos pantau dengan naik perahu yang
telah disediakan oleh pengelola. Untuk menuju pos pantau cukup dengan membayar
15.000 untuk anak-anak dan 25.000.
Setelah naik kapal membelah
sungai, pengunjung akan berhenti di pos pantau yang terbuat dari bamboo. Pemandangannya
langsung berhadapan dengan laut timur Surabaya, sehingga bagus jika digunakan
sebagai latar foto.
Dari beberapa kali aku ke ekowisata mangrove ini,
baru sekali aku naik kapal ke dermaga/ pos pantaunya. Itupun sudah 8 tahun yang
lalu sewaktu awal-awal baru dibuka bersama teman-teman komunitas.
Oleh- oleh Khas Mangrove dan Sentra Kuliner
Satu lagi yang bisa didapat
ketika berkunjung di tempat ini yaitu oleh-oleh Surabaya khas mangrove. Apa itu
khas mangrove merupakan umkm yang berasal dari daerah wonorejo khusus memproduksi berbagai macam olahan mangrove.
Ada sirup mangrove, legen Mangrove, sabun mangrove, Shampoo Mangrove, Sambel
Mangrove, dan berbagai jenis aksesoris.
Selain membeli oleh-oleh khas
mangrove, kita dapat menikmati berbagai macam menu makanan yang ada di sentra
kulinernya.
Tips untuk piknik di ekowisata mangrove
- Sbaiknya datang di pagi hari jam 8-10 atau sore hari jam 3an sampai tutup
- kalau datang agak siang jangan lupa pakai sunblock , meski terkesan adem di area mangrove, sewaktu jalan dari parkiran ke joggin track panasnya nyengat banget
- bawa bekal air putih dan makanan
- bawa lotion anti nyamuk
Hihi kalau alergi atau punya
masalah sama ggitan nyamuk, mending antisispasi bawa lotion anti nyamuk. Karena
waktu asyik-asyik duduk sambil ngobrol, nyamuk-nyamuknya kalau gigit gak bisa
santai. Alias berondongan. Apalagi kalau pakaIpakaian warna gelap, jangan
harap selamat.
- bawa perlengkapan foto yang hitz
Kalau kesini ingin foto-foto
jangan lupa bawa perlengkapan foto yang lengkap. Topi, kacamata, bucket bunga, biar foto-fotonya makin hitz di medsos
- kalau bawa pasangan, jangan lupa digandeng pasangannya biar nggak keliru gandeng orang lain. Yang jomblo mah sabar aja, gandengan sama batang pohon mangrove :D
contohnya seperti mbak ini ;D |
Pengembangan Ekowisata Mangrove
Saat ini di dekat pintu masuk
jogging track sedang dibangun area baru yang nantinya bisa jadi spot foto baru,
yaitu Jembatan gantung yang terbuat dari bambu – berada kurang lebih 12 meter di atas bozem
(rumah pompa ) Wonorejo.
Selain itu, ekowisata mangrovewonorejo
ini nantinya akan dikembangkan menjadi kebun raya mangrove terbesar di
Indonesia, yang menghubungkan dua hutan mangrove yaitu Wonorejo dan Gunung Anyar.
Next akan aku update kalau aku mengunjungi hutan mangrove yang di Gunung Anyar.
Jadi, tempat ini menurutku sangat
cocok untuk rekreasi tipis-tipis. Sekadar ngadem, menepi
dari hiruk pikuk macet Surabaya yang mulai gila. Ada yang mau ke sana
setelah baca postingan ini?
Post a Comment
Post a Comment