Beberapa hari yang lalu muncul trailer film indonesia terbaru
berjudul Ave Maryam yang poster dan trailernya cukup menarik perhatian. Meski industri perfilman indonesia sedang marak bergenre horor, hadirnya trailer film Ave
Maryam membawa nuansa baru yang layak dipertimbangkan. Film ini telah
ditampilkan di berbagai festival luar negeri Seperti Official Selection Cape
Town International Film Market
(CTIFM&F), HANIFF ( Hanoi
International Film Festival) dan Hongkong Asian Festival.
Film
garapan Robby Ertanto, yang juga pernah menggarap film 7 Hati, 7 Cinta dan 7 wanita ini
bercerita tentang Suster Maryam (diperankan oleh Maudy Koesnaidi) yang kesehariannya berada di gereja
untuk membantu biarawati yang tinggal di gereja. Dari sinopsis film yang beredar, diketahui ia terlahir sebagai keluarga muslim namun ia memilih untuk
mengabdikan dirinya membantu di gereja. Kemudian ia bertemu dengan seorang pastur bernama
Yosef yang diperankan oleh Chicco Jerikho. Meski belum mengetahui bagaimana alur ceita selengkapnya, pertemuan Pastor dan Maryam sepertinya memiliki kisah tersendiri. Deretan
artis ternama lainnya yang turut mengisi film ini adalah Sutradara Joko Anwar,
Tuti Kirana dan Olga Lidya
Trailer berdurasi 2 menit 33 detik ini tidak menampilkan
dialog sama sekali, hanya potongan-potongan cerita yang entah kenapa membuat
saya tertarik untuk menontonnya. Unsur sinematografinya yang menurut saya sangat layak diapresiasi. Tone yang
dipilih dan pengambilan gambarnya sangat bagus layaknya film-film garapan luar
negeri. Menunjukkan setting waktu penceritaan yang tidak terjadi di masa kini. Karena
Setting yang digunakan adalah tahun 1998 di Ambarawa
Ada dua tone yang
mengganggu pemikiran saya saat menonton trailer ini, kenapa ada warna biru yang ditampilkan
saat Maudy membuka Jendela di tengah hamparan laut dan juga saat Chicco Jerico bersepeda melewati
tembok berwana-warni? penempatannya pun di antara tone-tone yang cenderung gelap. Tapi, saya nggak akan bahas sisi semiotisnya sekarang.
Karena film keseluruhannya belum tayang. Yang jelas, dari sedikit perbedaan itu
tentu memliki makna yang ingin disampaikan oleh sang sutradara.
Ditambah dengan
backsong yang sangat menyayat perasaan entah kenapa membuat saya merinding, kalau tidak
salah penyanyinya adalah The Spouse (CMIIW) yang juga mengisi di soundtrack di Film pengabdi Setan.
Ave Maryam ini bisa menjadi film yang akan dicekal
terlebih dahulu oleh golongan-golongan yang mengatasnamakan ormas keagaamaan apabila tidak
disikapi dengan bijak Alasannya Pertama,
Judulnya Ave Maryam jelas sudah menimbulkan pertanyaan, kenapa bukan Ave Maria?
Sedangkan kita tahu dalam ajaran Kristiani menggunakan nama Maria untuk menyebut Bunda Maria sedangkan
Maryam dalam budaya islam adalah penyebutan untuk Maryam ibunda Nabi Isa.
Kedua, Peran Maudy dan Joko Anwar yang menurut saya cukup berani
memerankan tokoh yang jelas berbeda
dengan keyakinannya. Seperti diketahui, Maudy dan Joko Anwar jelas beragama
muslim.
Dan Ketiga, isu agama yang diangkat oleh Robby Ertanto yang masih sulit
diterima di masyarakat kita. Isu tentang perbedaan agama masih sangat tabu
untuk diangkat ke masyarakat, seperti yang kita ingat terjadi pada film Tanda Tanya (?) karya Hanung yang juga mengangkat isu perbedaan
keyakinan. Belum juga filmnya tayang, masih berupa trailer,di kolom komentar youtube film ini sudah ada yang nyinyir memperdebatkan hal berbau keagamaan.
Sebagai penikmat sastra dan seni tentunya berharap film
ini nantinya murni dipandang sebagai karya seni dan pesan yang ingin
disampaikan dapat ditangkap penonton
tanpa perlu melibatkan embel-embel unsur keagamaan yang ada di dalamnya.
Setidaknya, masyarakat indonesia harus belajar memahami sudut pandang
kepercayaan lainnya dan meyakini bahwa perbedaan itu indah. Serta membangun
hubungan ataupun membantu orang lain tidak perlu memandang agama atau kepercayaan. Dari trailer singkat tersebut bisa diambil
kesimpulan dini jika film tersebut bercerita tentang pergolakan batin tokoh
Suster Maryam, entah dia jatuh hati kepada Pastor yang disertai konflik batin lainnya.
Belum ada keterangan resmi kapan film ini ditayangkan. So,
kita tunggu saja tanggal tayangnya.
UPDATE: Film ini akan tayang di bioskop pada tanggal 11 April 2019. Mari kita tunggu ulasan selanjutnya setelah menonton keseluruhan filmya :)
UPDATE: Film ini akan tayang di bioskop pada tanggal 11 April 2019. Mari kita tunggu ulasan selanjutnya setelah menonton keseluruhan filmya :)
Post a Comment
Post a Comment