Pulang kekotamu..
Ada setangkup haru
dalam rindu.. masih seperti dulu
Penggalan lagu lawas dari
Kla-Projet tersebut selalu terngiang-ngiang setiap kali membicarakan
Yogyakarta. Ya,Yogyakarta seakan memiliki magnet tersendiri bagi penikmat
wisata. Meski berkali-kali mengunjungi kota tersebut, rasanya tak pernah bosan
dan ingin kembali lagi. Seperti tahun 2017 kemarin, tahun ini ,selepas hari
Raya Idul Fitri, aku dan tiga temanku, Ajeng, Berta, dan Dini, merencanakan untuk kembali mengunjungi
Yogyakarta. Kami berempat perempuan semua. Meski merenanakan liburan sederhana
alias ala-ala bakpacker, tetep aja
nggak bisa benar-benar backpaker dengan pertimbangan keselamatan dan waktu.
Tapi untuk budget liburan minimal ke
Jogja paling tidak anggarkan satu juta, karena pasti untuk kaum cewek ada
hal-hal yang tak terduga. Kalau untuk kaum adam sih udah lebih dari cukup.
Setelah merenanakan
kami segera menyusun rencana-rencana dan booking macem-macem. Karena jatah liburan hanya berangkat Jumat
malam, sabtu dan minggu harus kembali ke Surabaya lagi. Berikut yang kami
siapkan sebelum keberangkatan.
1. Tiket
Berangkat dan Pulang
90 hari sebelum keberangkatan, kami sudah
memesan tiket. Mengingat tanggal yang kami pilih masih dalam rangka liburan
sekolah dan Idul Fitri. Walaupun memesan 90hari sebelum keberangkatan, itupun
sudah banyak yang kehabisan padahal udah direlain begadang jam 12 malem mantengin
web pembelian tiket :’( . kami mendapat tiket bisnis seharga 200ribu per orang.
Kenapa nggak pilih ekonomi? Karena jadwal kerja Ajeng, temenku yang nggak libur
di hari Jumat, mengharuskan kami berangkat malem jam 7an.
Tiket pulang kami dapat di tanggal 1 Juli kereta Sancaka EKO AC dengan harga yang lebih terjangkau yaitu 150.000 per orang, dengan jadwal 16.45 dari Stasiun Yogyakarta.
3.
Booking Peninapan
Sekitar bulan Mei, kami memesan penginapan.
Sayang sekali penginapan yang tahun lalu kami tempati di daerah Sosrokusuman sudah penuh, sehingga
kami harus memesan penginapan di daerah Sosrowijayan dengan harga 375.000/malam untuk family room dengan fasilitas AC dan TV. Kami
menyewa dua malam untuk liburan kali ini.
4. Sewa Mobil
Kami memutuskan sewa mobil Avanza dengan harga 400ribu per 12 jam include sopir dan bensin dengan pertimbangan kami tidak ada yang bisa menyetir mobil selain itu karena itinerary kami pergi ke luar Yogyakarta, untuk area luar Yogyakarta kami diharuskan menambah biaya 50.000.
First day, 30 Juni 2018
Kereta kami tiba di Yogyakarta sekitar
pukul 1 dini hari di Stasiun Tugu. Kami
langsung menuju penginapan yang letaknya tak jauh dari stasiun. Letaknya di
Sosrowijayan, kalau keluar dari stasiun lewat Pasar Kembang bisa lewat gang di sebelah Hotel Neo Malioboro. Kalau lewat sekitar Malioboro letaknya ada di belakang Circle K . Sebenernya penginapan sih cukup oke,
tapi kalau lewat gang itu lumayan sepi dan sedikit takut untuk kami
berempat yang notabene cewek semua. Apalagi di depan pintu keluar stasiun ada
bapak-bapak yang nawarin hotel dengan sedikit memaksa sembari mengikuti langkah kami. Next, mending cari di sekitar
Sosrokusuman atau daerah dekat Mall Malioboro saja, setidaknya lebih aman meski
malam-malam.
Pukul 04.00 Alarm HP milik Dini berbunyi melengking
, membuat kami satu persatu bangkit dari ranjang dan bergantian mandi. Pukul
06.15 kami sudah siap keluar kamar (ini liburan paling rajin yang pernah kami
lakukan, biasanya jam segitu masih pada molor).
Sambil menunggu driver yang
menjemput kami, kami berkeliling sebentar di
sekitaran CK Malioboro, niatnya
sih mau beli sarapan di Indomaret Point, eh
tapi ternyata belum buka. Jadilah kami
pergi tanpa sarapan pagi itu.
Pukul 7 kurang driver menjemput kami, kami
menuju ke tempat yang telah kami renanakan, yaitu ke daerah Gunung Kidul. Perjalanannya
memakan waktu 1,5jam dengan jarak tempuh kurang lebih 45km. begitu masuk daerah Gunung
Kidul, kami disuguhi pemandangan tebing-tebing dan deretan pohon jati yang
meranggas. Lokasi tujuan kami yaitu:
·
Teras Kaca, Pantai Nguluran
Untuk lokasi-lokasi ini nanti akan kubuat tulisannya sendiri-sendiri ya. Untuk
Teras Kaca ini merupakan wisata baru sekitar awal 2018 baru dimulai pembangunannya, biaya parkir 5000 dan tiket masuk 5000
per orang. Untuk berfoto di spot teras kaca setiap orang dikenakan biaya 20.000
dengan jatah waktu 2 menit. (sangat tidak memuaskan sih, cerita selengkapnya
bisa baca di tulisan selanjutnya). Ada lagi spot foto yang berupa teras kayu
dengan biaya 10.000 untuk 2 menit.
·
Pantai Kukup dan Sepanjang
Pantai Kukup dan Sepanjang ini terletak dalam satu kawasan masih cukup murah
untuk harga tiket masuknya. untuk karcis masuknya langsung jadi satu dengan total 4 orang 38.000 (saya agak lupa, karena nggak sempat fotoin rincian yang di papan) itupun sudah termasuk tiket
masuk 8 pantai yang masih terletak di satu area. Kami hanya sanggup ke dua
pantai saja karena sangat memuaskan hingga lupa waktu. Untuk Pantai Sepanjang
dan Kukup artikelnya bisa dibaca di tulisan selanjutnya)
Tiket Masuk Pantai Kukup dan Sepanjang |
Pantai Kukup, Gunung Kidul |
Pantai Sepanjang, Gunung Kidul |
Pukul 4 sore kami meninggalkan pantai Sepanjang untuk
kembali ke penginapan. Sepanjang perjalanan lebih macet hingga membuatku mual
dan pusing karena mobil yang sering ngerem mendadak. Sampainya di penginapan sekitar pukul 6 kami
langsung tergeletak tak berdaya di ranjang. Sambil istirahat, proses transfer
foto dilakukan, hanya 3 tempat saja foto yang diambil 1000 lebih. (dasar cewek!
hahah).Saking
capeknya masing-masing dari kami ketiduran. Baru keluar lagi pukul 9 malam
karena kelaparan sekaligus ingin berjalan-jalan di sekitaran malioboro.
Second Day, 1 Juli
2018
Tak seperti hari
pertama, hari kedua kami sedikit mbangkong
karena capek yang luar biasa. Pukul setengah 8 kami keluar dari penginapan
langsung berjalan menuju indomaret point untuk
cari sarapan. Cara kami menghemat biaya makan di Jogja adalah pergi ke indomaret point, karena harganya lumayan terjangkau. Hehhehehe
Setelah itu kami
menuju nol kilometer untuk berfoto sebentar dan dilanjutkan ke Taman Sari
dengan berjalan kaki. Hanya di Jogja aja kuat jalan kaki sejauh itu, di
Surabaya boro-boro jalan, mau keluar gang aja pakai motor. Hahaha
Waktu menunjukkan 9
lebih ketika kami sampai di taman sari cuaca panas dan mulai ramai, maklum hari Minggu. Dengan HTM hanya 7500 per orang kami sudah bisa menikmati obyek wisata
yang tak terlalu jauh dari Keraton Yogyakarta ini.
Namun, karena cuaca
cukup panas kami memutuskan mengambil foto sebentar kemudian langsung keluar
melalui kampung Cyber yang terletak
di sebelah kiri Taman Sari. Sebelum kembali, Ajeng meminta untuk mampir ke mamahke yang bersebelahan dengan lokasi
Taman Sari. Waktu menunjukkan pukul
sepuluh lebih, sehingga kami memutuskan untuk pesan layanan taksi online ke
malioboro. Dengan biaya yang cukup terjangkau yaitu 10.000.
Tak lupa, kami mampir
ke hamzah Batik (Mirota Batik) yang juga termasuk di dalamnya House of Raminten. Kami lebih banyak
membeli jenis wedang-wedangan seperti
wedang Uwuh dan Wedang Secang sebagai oleh-oleh.
Kalau menyebrang ke
sekitar pasar Bringharjo, banyak penjual makanan pinggir jalan yang cukup ramai
dengan harga terjangkau. Kami membeli nasi gudeg sebagai bekal kembali ke
penginapan. Kami segera packing dan persiapan pulang.
Sebelum pulang pun
tak lupa mapir Indomaret Point buat bekal makan pulang. Duh maaf kebanyakan
nyebut brand yah.
Biaya Selama Liburan
di Jogja 2 Hari
-
Tiket
kereta PP per orang 355.000
-
Penginapan
750.000/4 = 175.000
-
Mobil
450.000/4 =112.500
-
Uang
makan dan Tips untuk supir 100.000/4 = 25.000
-
Tiket
Wisata dan parkir kurang lebih 75.000
Total 750.000
Biaya
ini bisa lebih murah apabila transport berangkat menggunakan kereta Ekonomi. Tapi,
karena salah satu teman kami masih bekerja di sore hari, jadi kami menggunakan
kereta Bisnis sewaktu berangkat. Sisanya 250.000 untuk makan dan oleh-oleh
sudah cukup. Liburan nggak usah bawa oleh-oleh terlalu banyak,. Kalau liburan
terlalu banyak yang nitip oleh-oleh, itu bukan liburan tapi buka jasa titip.
Tiap penikmat liburan
tentu memiliki standart sendiri dalam liburannya, tapi kalau ingin yang tengah-tengah
bisa coba cara kami demi liburan yang menyenangkan nggak terlalu ngenes dan nggak terlalu waw juga. Tapi setidaknya liburan itu
tujuannya untuk bahagia, jadi nggak usah terlalu nemen ngiritnya. Toh,
liburan nggak tiap hari. hahaha
Post a Comment
Post a Comment