Fokus utama dalam sebuah kajian
perbandingan adalah meganalisis hal-hal yang sama dan berbeda dari kedua medium
karya sastra. Begitu pula yang terdapat dalam novel dan film Pintu terlarang.
Dari hasil pembacaan kita dapat mengetahui beberapa hal berikut.
-
Pengaluran dalam novel pintu terlarang
dibedakan lewat adanya bab-bab. Pada bab dengan tulisan yang dicetak miring
naratornya adalah “aku” yang selalu
menyebut dirinya anak nakal. Ada 3 dimensi cerita yang berbeda yang dibangun
dalam novel pintu terlarang. Dimensi yang pertama adalah dunia figuratif
gambir, yaitu dunia dimana Gambir adalah seorang pematung sukses yang mempunyai
istri yang sangat mencintainya, memiliki keluarga yang lengkap, namun pada
akhirnya semuanya harus berakhir dengan tragis, yang kedua adalah dunia ingatan
masa lalu Gambir yang diceritakan oleh
dirinya sendiri, yang ketiga adalah dunia nyata, yaitu dunia Pusparanti sebagai
jurnalis yang mempunyai keluarga bahagia, Pusparanti memilihaki pacar Dion,
seorang duda beranak satu yang kemudian. Hubungan keduanya sangat harmonis di
awal cerita mereka terlibat hubungan ketika Pusparanti meliput cerita Gambir
dan Dion sebagai Fotografernya. Dion
pada akhirnya diketahui memiliki kesamaan dengan orang tua Gambir yaitu suka
memukuli Edo, anaknya yang dianggap sebagai penyebab meninggalnya istri Dion.
Sedangkan film Pintu terlarang, juga
memiliki tiga dimensi penceritaan yang berbeda. Yang pertama adalah dunia
hayalan gambir yang juga sama-sama memiliki istri yang sempurna, teman-teman
yang selalu mendukung Gambir, namun sama seperti di novelnya, pada akhirnya
semua orang yang dekat dengannya harus berakhir tragis, dimensi yang kedua
adalah dunia masa lalu gambir yang ditunjukkan melalui sebuah tayangan televisi
yang dibedakan dengan pencahayaan sephia yang
menandakan masa lalu. Dimensi ketiga yaitu dunia nyata gambir, dalam film hanya
ditunjukkan sebanyak dua scene yaitu
di tengah jalan cerita ditunjukkan seorang wanita sedang melukis seorang anak
kecil dan kemudian shoot kamera
menyorot pada name-tag bernama Pusparanti. Scene berikutnya terletak di akhir
cerita yang menjadi penjelas dari segala peristiwa yang terjadi, yaitu setelah
gambir kecil berteriak maka dia terhempas kembali ke dunia sebenarnya, Gambir
di dalam sebuah sel dan Pusparanti datang membawakannya buku-buku. Di bagian
ini terjawab pula bahwa sebenarnya semua orang yang ada di dalam cerita
imajinasi gambir juga merupakan orang-orang yang dekat dengannya.
Dari pemaparan diatas
jelaslah diketahui bahwa ada penghilangan cerita yang terjadi di film Pintu terlarang. Penghilangan cerita ini
pada bagian kehidupan Pusparanti yang didalam novel dijelaskan, sedangkan dalam
film tidak ditunjukkan sama sekali. Bagian lain yang dihilangkan adalah cerita
tentang Dion dan Edo, dimana Dion menyiksa Edo, anaknya sama seperti orang tua
Gambir yang menyiksa anaknya sendiri.
-
Tokoh penokohan
Dari pemaparan yang
telah dijelaskan di atas, jika ada bagian yang dihilagkan maka akan ada
perbedaan tokoh dan penokohan. Tokoh-tokoh dalam novel pintu terlarang lebih banyak dibandingkan yang terdapat dalam film.
Tokoh-tokoh yang tidak ditampilkan dalam film Pintu Terlarang yaitu Dion dan Edo dan ibu pusparanti. Perbedaan
tokoh dan penokohan inilah yang mengakibatkan perubahan beberapa bagian cerita
baik dalam novel maupun dalam film. Selain itu ada juga tokoh adik Gambir yang
tidak ditampilka dalam film, dalam novel, Gambir memiliki 2 adik, di dalam
novel diceritakan bahwa adiknya juga disuruh
tidur dengan istri Gambir. Dalam novel, karakter Talyda lebih kuat dan
lebih berpengaruh dalam kehidupan Gambir. Dalam film tidak ditampilkan
bagaimana latar belakang kehidupan Gambir, siapa orang tuanya sehingga ia
disiksa begitu, sehingga dalam film penonton hanya mengira-ngira mengapa anak
kecil itu disiksa.
-
Setting
dalam
novel dan film tentunya mengalami banyak perbedaan. Setting dalam film dan
novel yang paling mencolok adalah hadirnya setting tempat herosase yang tidak dimunculkan dalam novel. Herosase menjadi semcam “pengganti” penceritaan masa lalu gambir di
novel. Herosase dalam film tidak
hanya menampilkan penyiksaan Gambir di masa lalu, tetapi juga hal-hal yang
tidak pernah disoroti.
Dari perbedaan struktur
di atas, juga terdapat persamaan yang dapat dicermati. dari segi cerita utama,
penyiksaan orang tua Gambir telah membawa dampak yang begitu besar terhadap
kehidupan Gambir.kehidupan Gambir hanya terbatas pada ruang yang sempit di
sebuah sel.
Simpulan
Ekranisasi suatu karya
sastra tidak dapat dilepaskan dari adanya perbadingan. Dalam analisis ini,
novel Pintu terlarang dan film dengan judul yang sama dapat dijadikan sebagai
model perbandingan suatu karya sastra yang mengalami ekranisasi. Melalui
pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat diketahui bahwa dalam film
dan novel pintu terlarang terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan
tersebut tentu saja disebabkan oleh perbedaan medium. Perbedaan yang paling
jelas terlihat dalam struktur yaitu dalam segi pengaluran, penokohan dan setting.
Skizophrenia
yang dialami gambir dalam kedua medium tersebut tidak terlepas dari akibat traumatik
Namun, kedua hal tersebut sama-sama menawarkan suatu pemaknaan baru tentang
keluarga, bagaimana
seharusnya orang tua bersikap di hadapan anaknya, perilaku orang tua dapat
mengganggu psikologis anak, orang tua seharusnya bisa mencontohkan sikap yang
baik di hadapan anak, memberikan kasih sayang yang sempurna, karena hal ini berhubungan dengan perkembangan karakter
seorang anak. Pada akhirnya dari kehidupan Gambir dapat disimpulkan bahwa
seorang anak sangat membutuhkan kasih sayang orang tuanya, terutama kasih
sayang seorang ibu. .
Referensi
Ayu
Asmara, Sekar. 2009. Pintu terlarang.Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Endraswara
Suwardi. 2008. Metode Penelitian
Psikologi Sastra. Yogyakarta: Azza grafika.
Kuntjojo.
2009. Psikologi Abnormal. Kediri:
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Minderop,
Albertine. 2011. Psikologi Sastra: Karya
Sastra Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Film
Pintu terlarang, sutradara Joko Anwar tahun 2009.
Post a Comment
Post a Comment